Rabu, 15 Januari 2014

terkirim maaf

ini adalah sebuah keputusan terbaik dalam untukku, memilih pergi dari kehidupanmu..
maaf jika aku egois, tidakkah lebih egois dirimu yang meninggalkan aku yang kau bilang demi karir tapi ternyata demi wanita lain..

aku  sakit, sangat sakit,, tidak bisakah kau rasakan kesakitanku di sela senyumku, tidak bisakah kau rasakan kerinduanku di tengah hela nafasku saat aku mendengar suaramu di kejauhan sana..ini yang terbaik untukku dan untukmu, karna biar aku tidak akan mengganggu hubunganmu, dan aku bisa mengobati lukaku dengan caraku sendiri..

pernah kau rasakan menjadi diriku, menjadi korban dari kegoisanmu, pernah kau merasakan betapa sakit selalu aku yang berjuang untukmu tanpa aku pernah melihat pengorbananmu,,suatu saat nanti kau akan merasakanya..semoga..

kau bilang, kau selalu menagis untukku, kau selalu berucap betapa air mata yang aku teteskan untukku..tapi tidakkah kau tau, kau ada dalam setiap tetes air mata doaku..kau ada dalam setiap langkahkku mencapai mimpiku..

tapi kini semua hanya angan belaka, hanya mimpi yang aku sendiri tidak tahu apa mimpi ini akan mejadi nyata atau tidak, karena hanya tuhan yang tahu bagaimana kehidupanku nanti..aku berharap bisa melangkah tanpamu, bisa kuat walau tanpamu dan bisa kuat walau tanpamu dan  bisa tersenyum  dalam kecerian tanpa hatiku harus menagis..kini kau orang yang sangat aku hindari karna aku takut untuk melukai hatiku...